Minggu, 05 Desember 2021

Takdir Yang Tak Sesuai Harapan

 

                                                        Takdir Yang Tak Sesuai Harapan

Awal mula aku pernah mengenal seorang wanita yang entah mengapa aku akhirnya memberikan seluruh hidupku padanya. Akupun pernah memberikan symbol diriku melalui sebuah cincin (Cincin PP) yang mungkin tak berharga daripada Emas ataupun Berlian, akan tetapi tak semua orang bisa mendapatkannya karena harus lulus dari sekolah itu selama 4 tahun atau bahkan 5 tahun atau bahkan takjadi mendapatkannya karena sebuah proses pendidikan, cincin itu sebagai symbol bahwa aku serius dengannya. Cincin itupun hanya disematkan ketika seorang PP menikah, itu artinya aku ingin nantinya dia yang menjadi istriku tetapi akhirnya takdir berkata lain kita hanya bisa berusaha meskipun hasilnya tak sesuai harapan namun kita harus terima.

26 Maret 2018

Aku mulai terus mencoba mengenalnya yang kukenal melalui sebuah permainan PUBG mobile, lucu awalnya. Aku pertama kali diajak bermain game tersebut oleh temanku yang bernama Dika ketika kami sudah di Lobby game.

 “Jok, tunggu sebentar ada yang mau ikut nih” ucap Dika,

“Siapa?” sahutku,

“Ini jok anak smansa, Ria” ucap Dika,

“oh, dia jok ayoklah” sahutku,

“Hai, boleh aku ikut” ucap Ria,

“Ayoklah “ sahutku dan Dika,

Lalu kami memulai permainan itu dan memang si Ria gak sedikit Nub dalam bermain, aku dan Dikapun sering mengejeknya. Lalu setelah permainan itu yang aku lakukan pada jam wajib istirahat malam dalam asrama, oh ya jangan contoh ya deviasi yang aku lakukan selama di Asrama karena menggunakan HP kamera dan tidak istirhat pada jam malam hehehe…, Lalu setelah permainan selesaipun lanjut ke hari berikutnya aku sering melihat Ria online di Lobby game aku mengundangnya karena enak saja mengejek orang yang Nub dalam bermain PUBG ntah apa waktu itu aku berniat modus hehehe.

Lanjut cerita ternyata aku memfollow dia di Instagramku, aku melihatnya membuat story dan mencoba terus akrab dengannya dan mengajaknya bermain PUBG lagi. Setelah itu terkadang dia mengajakku bermain PUBG ketika jam istirahat malam. Komenan di Instagrampun tak lagi tentang PUBG diia meminta mencarikan cowok dan aku merekomendasikan temanku Iwan, diapun menolak dengan alasan bukan tipenya, lalu aku memintanya untuk mencarikan aku wanita , dia bertanya kamu mau seperti apa aku memintanya mencarikan aku yang syar’I sesuai dengan perintah dari Ibuku, lalu ia berkata susah mencari yang syari, kenapa tidak aku saja, lalu kugoda dia dengan mengkatakan “ah mana mungkin kamu mau sama aku”. Percakapan kami makin intens lalu ketika ia mengatakan kok dak nyambung sih obrolan kita, lalu aku berakata gimana mau nyambung whatsapp kamu saja aku gak punya, lalu ia memberikan nomor Whatsappnya lalu ketika kami intens chat dia mengakatakan pada tanggal 27 Oktober 2019 bahwa ia akan Wisuda, ntah apa yang membuatku berpikir sepertinya ia menyuruhku datang kesana, aku bertanya apakah menyuruh aku dating, dia mengatakan tidak dating tidak masalah aku hanya memberi kabar saja, namun aku terus berpikir dalam waktu singkat itu untuk mencoba mendapatkan hatinya dan perhaRiannya (Ibuku selalu berpesan untuk mencari jodoh orang dari daerah yang sama, sebelumnya aku sudah menjalin hubungan dengan orang luar daerah, dia mengirimkan Kue untuk ibuku, maka itulah ibuku berkata hal tersebut, karena ia beraharap ada satu anak lelakinya yang tinggal dirumah karena kakak2ku sudah merantau, sehingga tinggal adikku cewek kecil dan ayah ibuku yang dirumah) lanjut cerita aku berusaha untuk mendatanginya walaupun aku ragu karena mendadak, aku mencari tiket kereta untuk pergi ke Lampung dari Palembang. Tiket kereta itupun habis, lalu aku pulang ke kosan aku diskusi dengan teman kosanku bernama Libri. Libri menyarankan agar aku ke terminal bis saja, lalu kami mencoba menuju terminal bis jaraknya sekitar 45 menitan dari Kosanku, namun semua tiket habis dan hanya ada besok tetapi acaranya wisudanya besok juga 27 Oktober 2019 aku hamper putus asa , tiba ada bapak bapak yang menyuruh kami untuk menghadang bis ke gerbang tol indralaya kami langsung menuju kesana, kami menunggu hamper 2 jam dan hamper pasrah mungkin bukan jalanku, tetapi Libri menyuruhku jika kau serius maka kejarlah hingga titik terakhir hingga ada satu bis yang memang ke arah Lampung aku bahagia akhirnya bisa dapat bis, Libribertanya padaku apakah aku bawa uang tunai, namun aku lupa mengambil uang tunai disakuku hanya ada 500 ribu saat itu karena untuk keperluan sehari2ku saja karena juga saat itu penghasilanku masih terbatas hanya 80% gaji sehingga aku harus pintar mengatur keuanganku, Libri lalu mengeluarkan uangnya sebesar 500 ribu untuk menjadi peganganku dijalan nanti untuk keperluan makan dan lainnya hingga aku sampai ke Lampung dan menemukan ATM tarik tunai.

Singkat Cerita tibalah malam aku di Lampung, sebelumnya Ria terus menanyakan keberadaanku apakah sudah sampai atau belum sepanjang perjalanan dan mengatakan nanti kamu nginap dimana, aku katakana mudah saja sebenarmya aku ada teman di Lampung tetapi aku tidak ingin merepotkannya jadi aku belum mengabarinya jika aku di Lampung. Ria mengingatkanku bahwa besok dia wisuda akan sibuk jadi kemungkinan stanby saja nanti aku jemput kamu dimana za melalui video call, disitu sungguh aku merasa diperhatikan bahkan kami vidcall sampe malam. Tibalah hari yang ditunggu pagi pagi sekali aku sudah mencari barber shop agar berpenampilan menarik dan tidak mengecawakannya, untuk mencari barbershop itupun aku harus ke tempat yang jauh karena masih pagi belum buka hahahaha saking semangatnya aku. Setelah selesai motong rambut aku kembali ke hotel tempat penginapanku dan mandi persipan menuju ke lokasi, sebelumny aku bingung harus membawa apa untung saja dipintu kampusnya ada Bucket bunga dan boneka wisuda yang ada namanya, aku sedikit kesal karena ada kesalahan nama Ria oleh tukang itu tapi yasudahlah pikirku.

Setelah masuk kedalam kampusnya sembari menunggu Ria menjemputku, aku melihat mahasiswa mahasiwa menyerukan kelulusannya dari adek tingkatnya. Lalu ditengah keramaian Ria menelponku dan menjemputku aku merasa senang lalu aku dikenalkan sebagai kawan ke ibu dan ayuknya, respon orangtuanya sangat baik sehingga yah sepertiny aku bisa dengan mudah mendapatkan Ria nantinya, hingga setelah itu kami foto bersama aku dengan Ria,dan lanjut dengan kedua orangtuanya. Setelah foto tadi Ria pamit untuk berkumpul dengan temannya padaku dan Ibunya, dalam hatiku kenapa aku ditinggal ya tapi yasudahlah mungkin dia lagi sibuk. Lalu aku memesan gojek untuk kembali kehotel, sesampainya di hotel aku beristirahat dengan pikiran sepertinya aku gagal mendapatkan Ria karena ia tidak menghubungiku sama sekali ada perasaan kecewa lalu aku mengabari temanku di Lampung aku katakana aku akan ke Lampung dan dia berkata untuk menginap ditempatnya saja, namun aku tidak enak sehingga aku bilang saja nanti kalo aku sudah di Lampung aku nginap disana.

Tiba malamnya Ria mengabariku via whatsapp bertanya aku dimana lalu aku jawab dihotel tiba dia menelponku dan aku melihat dia sedang tidur dilantai ruangan rumah sakit,aku kasihan melihatnya aku menanyakan sudhakah ia makan, ia berkata sudah. Ria mengeluh banyak nyamuk, lalu aku berkata sini aku tepuk dihotel itu malam malam aku menepuk nyamuk seolah olah menepuk nyamuk untuknya lucu ya hahah, ia meminta untuk tak mematikan telponnya sampai ia tertidur, terlihat sangat lelah di raut wajahnya. Kupikir mungkin dialah takdirku hahaha, Esoknya aku memesan kereta malam untuk pulang ke Palembang aku mengabari temanku Reza lalu dia menjemputku di hotel dan sedikit kecewa kenapa tidak kasih tau dia kalau sudah sampai dan menginap di hotel, sembari aku memberikan Pempek Palembang yang pasti semua orang kenal cita rasanya hahaha. Lalu Reza mengajakku keliling lampung ke tempat nongkrong punya temannya. Setelah nongkrong aku pergi ke pusat oleh-oleh khas Lampung untuk meberi ke teman kos dan teman kantor. Tiba malamny aku pergi ke stasiun diantar Reza, lagi lagi tak ada kabar dari Ria aku merasa lagi dan lagi gagal, “ah yasudahlah” dalam hatiku mungkin usahaku belum berbuah manis. Lalu aku pamit ke Reza untuk pulang ke Palembang dan naik ke kereta. Tiba pukul jam 12 malam tiba tiba Ria menelponku lagi lagi dirumah sakit dengan raut muka lelah meminta aku untuk menemaninya dan berkata “sudah mau pulang ya” iya jawabku maaf ya gak bisa ngantar aku sibuk sekali disini , iya taka pa ucapku, lalu kami mulai bercerita ngalor ngidul akhirnya sekitar jam 3 pagi aku mengutarakan perasaanku padanya memang sepertinya terlalu cepat pagi itu tanggal 28 Oktober 2019. Aku menunggu jawaban darinya, Ria berkata gimana ya Yasudahlah jalanin aja dulu, Bagai dapat durian runtuh senang sekali aku mendengaranya hahah padahal itu dikereta aku teriak sampai dilihat orang didepanku haha. Tiba aku di Palembang sebelumnya aku sudah mengabri Libri untuk menjemputku, libri berkata “bagaimana hasilnya nak” ,“Anakmu berhasil pah” ucapku,”itu baru anak papah, jangan jadi pemain lagi ya” ucapnya. Sebelumnya aku dan Libri serta satu temanku Buset memang sering memainkan peran papah dan anak haha. Lalu setibanya dirumah aku langsung bergegas mandi dan berganti pakaian menuju kantor dengan gembira.

Hubunganku dengan Ria makin Intens, dia selalu meminta untuk dikbari aku keman dan dengan siapa, sebenarya sedikit rishi tapi yasudahlah aku berpikir mungkin dia pernah trauma dan sering temanku saat ada dia seolah olah aku sering memainkan wanita padahal ya dulu sih wkwkwk. Kenapa aku ingin serius dengan Ria karena orang tuaku yang selalu berharap untuk terus kumpul karena kebetulan kami perantau orang tua ibuku di Jawa dan ayahku di Lampung. Jadi harus membagi Riap tahunnya untuk berkumpul keluarga. Makanya ketika dapat Ria yasudahlah aku berpikir untuk sampai akhir dengannya dengan harapan yang tadi.

Lanjut ketika Libur akhir tahun Bulan Desember teman- temanku mengajak Liburan ke Thailand karena kami kemaren dapat rapelan Gaji 13, tapi aku berfikir untuk serius makanya daripada liburan aku memilih untuk menabung emas ke Ibuku karena jujur jika uangnya di aku pasti habis entah untuk apa aku saja bingung hahaha. Lalu Riapun pulang juga ke Baturaja lalu liburanku bulan desember aku habiskan di Baturaja dengan Ria.

Hingga pada akhirnya aku beranikan diri menemuinya dirumahnya, Riapun berkata bahwa ortunya tidak setuju jika pacaran karena belum lulus kuliah tapi aku meyakinkannya bahwa batu bisa hancur karena air meskipun lama. Lalu malam itu aku beranikan diri kerumahnya sambutan keluarganya kaku pada awalnya, ya memang ayahnya terlihat seram akupun gugup. Lalu ayahnya mengatakan Ria tidak boleh pacaran dulu jadi kami disuruh berteman dulu, dalam hatiku baiklah akan aku buktikan perkataanku tadi kepada Ria sekaligus membuktikan bahwa aku serius dengannya. Lambat laun ketika aku jogging Ria memantau terus dari menelpon temanku ilham  apakah aku jogging benaran atau tidak hingga pernah ia dating mengecek aku dengan kakak perempuannya, aku merasa sedikit tidak dipercayai tapi ya sudahlah berarti mungkin dia saying kepadaku. Lambat laun aku muali sering kerumahnya karena kebetluan kakak perempuannya akan menikah sehingga sibuk untuk persiapan, pikirku kesempatan aku untuk membuktikan diri pada Ria dan Keluarganya kalau aku serius jadi aku kerumahnya dan membantu segala urusannya.

Setelah liburan usai aku kembali bekerja dan Ria kembali kuliah, kami mulai menjalani kehidupan masing masing tetapi tetap berkabar, ketika malam Ria selalu menelpon untuk ditemani hingga ia tertidur ya aku lakukan saja meskipun menganggu siklus kehidupanku yang masih hobi jogging ketika pagi hari karena aku jadi bangun siang dan kadang tidak subuhan. Tapi yasudahlah pikirku aku mulai sangat menyanginya. Bahkan saat aku di Palembang kami masih berkumpul lengkap dengan temanku kami sering nongkrong Riap malam, Ria selalu minta untuk ditemani melalui videocall karena ia merasa curiga apabila ada wanita ditempat nongkrong itu bahkan samapi aku main gap dia masih meminta untuk terus ditemani, teman temanku banyak yang mencemoohku “ah, Reza yang sekarang bukan reza yang dulu kalah oleh cewek” ya bagaimana ya kalau sudah sayang apapun dilakukan bahkan Riap malam harus menahan malu karena harus nongkrong sambil video call sampai tertidur, pernah aku mematikan video call karna takut ia terganggu dari tidurnya eh dia malah bangun dan marah marah yasudahlah pikirku karena aku sudah terlanjur sayang. Lanjut cerita hubungan kami meskipun berjarak jauh (LDR) masih sangat baik karena masih sering berakabar dan komunikasi ya meskipun aku harus menahan malu ketika ia menelponku tiba tiba dikantor tapi karena aku sudah berpikir dialah yang harus aku pertahankan sampai akhir ya sudahlah aku terima saja.

Lanjut cerita tibalah aku di saat diklat Prajabatan, dan Ria ada semacam praktek di salah satu Rumah sakit di Provinsi Sumatera Utara, disaat ini mulai terjadi konflik antara kami karena aku merasa Ria ada perubahan mulai sedikit agak cuek tidak seperti biasanya, Foto di Ignya mulai dikomenin salah satu cowok sebut saja Anjas yang dibalas Ria dengan Komenan yang menurut aku sedikit memberi harapan ke lelaki tersebut, aku memberikan komentar juga di foto tersebut tapi ternyata dihapus haha. Aku memarhi dia saat itu tapi dia berkata bhawa dia tidak ingin hubungan yang diumbar memang dari awal dia terus mengatakan itu, tetapi aku curiga karena aku berharap dia menutup semua pintu. Tetapi Ria berkata cuma kamu lelaki yang pernah aku bawa kerumah dan aku kenalkan dengan orang tuaku disitu aku luluh dan ya percaya saja toh tidak mungkin dia mengkhianati aku apalagi kedua orang tuanya Oh ya sebelumnya Ria juga berkata padaku sebelumny ajika nanti ia akan sibuk maka perhatikanlah aku saat sekarang ini karena begitu aku sibuk aku ingin focus agar lulus dan membahagiakan kedua orang tuaku. Tetapi aku yang mulai cemburu karena dia mulai berubah mulai terus mendesaknya untuk mengakui keberadaan ku karena dulu dia selalu meminta agar aku di tag diseriap foto yang aku upload di snapgram yasudahlah pikirku karena aku mulai sangat sayang padanya.

Pada saat Prajbatan aku berada di Bukit tinggi Sumatera Barat dan aku ingin sekali menemui Ria di Sumatera Utara kupikir ya kami dekat juga, tetapi Ria beralasan dia sibuk tiugas ya sudahlah pikirku, setelah itu Ria minta izin untuk jalan jalan ke Aceh ya silahkan ucapku, namun ada lelaki Anjas itu lagi disana  aku melihat di snapgramnya sebagai sesame lelaki aku tau bahwa dia juga suka dengan Ria karena aku pernah memegang akun Ria dan sepertinya Ria dengan Anjas begitu dekat jujur lagi lagi aku cemburu namun Ria berkata aku sudah dengan kamu dan juga aku tak mungkin dengan Anjas dia itu teman yang benran teman tak mungkin  jadian, kenapa aku begitu padanya karena dia dulu begitu pada adik kontingenku padahal ya kami memang dekat dan memanggil adek itu hal biasa karena satu Rahim pendidikan tetapi dia marah karen aku mengucapkan selamat ulang tahun pada salah satu adik kontingen (teman angkatan cewek) dia menyuruh hapus ya aku hapus karena aku lebih memilih dia. Diapun pernah berkata ketika aku ingin nongkrong pilihlah hidup dengan aku atau noingkrong dengan teman sambil menangis, lalu aku tahan untuk belum pergi sembari menunggu agar air matanya terhenti karena aku tidak ingin dia menangis sesuai janjiku pada orang tuanya.

Selesai Prajabatan aku pulang ke Baturaja sebentar lalu terjadilah pandemic Covid 19 seharusnya aku kembali kekantor lalu aku bertahan di Baturaja dan aku bertanya pada Ria gimana Kuliahnya ya tertahan akibat Covid 19 ini pembelajaran dilakukan secara daring lalu aku menanyakan apakah ia bisa pulang, ya nanti aku usahakan katanya. Karena aku khawatir jika dia disana ada seseorang yang mampu merusak hubungan kami, jujur aku sangat sayang padanya jadi aku tidak ingin ada yang lain diantara kami , aku sudah pernah mengutarakan perasaanku ini pada Ria dan ayah ibunya. Dan ayah ibunya mengerti tetapi aku disuruh bersabar terlebih dahulu hingga Ria Lulus.

Lalu aku menitipkan sebuah cincin pada Ria ya itulah cincin PP sebagai symbol aku serius dan menyerahkan hidupku padanya, awalnya ia menolak tapi aku meyakinkan bahwa aku serius dengannya. Jadi tolong jaga hatimu untukku Ria, jangan sampai ada orang ketiga diantara kita.

Setelah kami sama-sama di baturaja, hubungan kami lebih intens sering jalan aku sering kerumahnya dan bertukar makanan enatah itu Buatan Ria atau Ibunya, tetapi aku sangat senang disambut baik di Keluarganya aku merasa ya mungkin dialah jodohku semoga diperlancar terus. Tiba pada saatny aku harus kembali ke Palembang untuk menyelesaikan laporan Prajabatanku di kantor aku pamit kepada Ria kerumahnya, padahal 3 hari lagi Ria ulang tahun sebelumnya saat Ria ulang tahun aku bingung mau membelikan Ria apa sehingga aku bertanya pada adik kontingenku bagusnya beli apa muali dari tas hingga sepatu, aku bimbang mau membelikannya apa , aku berpikir untuk membelikannya sepatu lalu aku bertanya temannya Dini berapa ukuran sepatunya Dinipun tidak tau. Ditengah kebimbanganku muncullah iklan di id jam tangan kayu wah pikirku bagus juga, lalu aku membelikannya jam itu  Ria menangis melihatku pergi akupun sedih harus meninggalkannya. aku memberikan kado jam itu sebelum ulang tahunnya dan sebuah kue aku meminta maaf mungkin terlalu cepat karena kepergianku ini juga untuk masa depanku dan untuk melamar Ria nantinya “Pat pualang ya”  ucapnya sembari menangis.

Tiba aku dikantor aku serius untuk menyelasaikan Laporan Prajabatanku agar cepat pulang dan bertemu Ria karena ketika Ria di lampung aku selalu khawatir dan selalu cemburu dan sepertinya dia sibuk taka da waktu buatku, Semua terasa begitu indah begitu aku dikantor Ria menghubungiku meskipun aku ada pekerjaan aku tetap mengangkat telponnya walpun sebentar karena pekerjaanku di bagian pelayanan penyedia untuk verifikasi orang kantor yang melihatku mencemohhku “cie bucin, jangan sampai dakjadi” ledek mereka, karen amereka tahu Ria terus menelponku karena dia sedang tidak ada pekerjaan dan butuh perhaRian, dalam hatiku tak apalah aku dicemooh asal Ria tidak berpaling ke lain hati.

Selesailah Laporan prajabatanku dan aku pamit ke orang kantor untuk kembali dan mempersiapkan diri untuk penempatan tugas. Dijalan aku melihat ikan salai, sebelumnya aku pernah mengantar Ayuk dan Kakak Iparnya da nada ibunya serta Ria di mobil ke  Palembang oh iya disini momen yang membuat aku menjadikan Ria satu satunya karena aku pernah ketauan chat cewe lain Cuma sekedar iseng saja taka da niat serius dan Riapun tak sengaja melihatnya karena ia ingin memutar lagu, di amenangis didalam mobil untung saja itu posisi malam hari ibu, ayuk dan kakak iparnya sedang tertidur. Sepanjang perjalanan Ria menangis dan menyudut di kursi, penyesalanku ah sial kenapa aku membuatnya menangis padahal aku sudah berjanji kepada ayah dan ibunya tak akan membiarkan setetes air mata jatuh di raut wajahnya. Sesampainya kami dihotel aku menelponnya namun selalu ditolak hingga aku terus berjuang untuk minta maaf, ya katanya semabri menangis disamping ibunya, besoknya aku meminta maaf dan berjanji untuk tak mnegulanginy lagi, dari situ aku berjanji untuk menutup hatiku untuk yang lain dan memprioritaskan Ria. Pagi hari aku bersimpuh dihadapannya dan meminta maaf dengan sungguh-sungguh. Lanjut kami pulang ibunya ingin membeli ikan salai namun sduah tutup. Nah disinilah aku ingat untuk membelikan ibunya ikan salai tadi sesampainya aku di Baturaja aku langsung mengantarkan ikan tadi, ibunya berkata “tidak usah repot repot jak, gaji kau masih kecil nanati habis mending ditabung dulu”, “tak apa bu, sekali kali nyicip gaji aku bu”ucapku, ya memang gajiku pada saat itu sungguh pas pasan, namun itu sebagai bukti aku serius dengan Ria pada orangtuanya, sebagai bukti apapun kulakukan demi Ria dan berjanji akan menjadi yang terbaik untuknya. Riapun berkata “Ciee lah dapati hati ibu”, ya memang itulah yang aku ingin lakukan agar orang tuanya percaya untuk menitipkan anaknya padaku karena aku sungguh menyanyanginya dan serius untuk menjadikannya istriku satu-satunya nanti. Melihat Ria yang senang akupun bangga dan merasa diatas angina yah sepertinya tak ada halangan lagi untukku bersama Ria hanya tinggal menunggu waktunya saja.

Setelah sekian lama kami bersama disinilah mulai terjadi masalah masalah karena jujur aku cemburu pada Anjas temannya Ria memang ada 3 orang teman lelakinya tetapi aku selalu menuduh Anjas, awal mula karen apada waktu ulang tahun Ria aku tidak dimasukkan ke snapgram Instagramnya padahal aku sudah berusaha bangun tepat pukul 01.00 malam dan menyiapkan kue dan kado, dulu Ria ingin membeli sebuah jam tapi aku hanya katakan aku hanya bisa bantu setengahnya saja, ya aku memang bukan tipe cowok romantis yang tau apa yang diinginkan wanita memamng aku kaku, tapi aku serius dengan Ria makanya aku selalu berusaha menjadi seperti apa yang dia inginkan, seperti misalanya dia menegurku karena badanku yang mulai membesar dan aku mulai untuk diet dan selalu berlari agar ia tak meninggalkanku. Oh ya sekarang penempatanku sudah di OKI bukan di Baturaja pada awal pengumuman penempatan aku shok kenapa dari sekian banyak yang pulang ke daerah masing masing hanya aku dan temanku yang benar benar tertukar, malam penguman itu aku berkata pada Ria “ Kamu tak akan meninggalkan aku kan kalo aku tidak di Baturaja”, “Idaklah nak ngapo ninggalkan kau, gekkan jugo biso diurus balekakkan?”ucap Ria , “Mimpi kita masih bisa terwujudkan?” ucapku, “ iya tenang saja, yang semangat ya cari duitnya” ucap Ria. Dengan begitu kekecewaanku menjadi hilang ya memang Rialah alasanku mencari uang dan menabung selama ini. Lambat laun ketika aku kembali ke Baturaja dan persiapan membawa barang barang yang belum terbawa aku pamit pada Ria, aku kerumahnya dan dia membawakan aku bekal Tahu bunting kesukaan ku sembari menangis “Kalo libur pulang ya”. Setiap weekend selagi Ria di Baturaja aku selalu semangat untuk segera pulang ke Baturaja karena jujur aku sangat rindu padanya, dialah sumber kekuatanku. Dulu pernah sewaktu sibuk Kakak perempuannya menikah untuk persiapannya aku bahkan tak makan dan masih kuat asal hanya melihat Ria, mungkinkah aku sudah terlanjur Jatuh Cinta. Bahkan seluruh keluarganya tahu dan salut padaku karna rela melakukan apa saja demi bersama Ria.

Setelah semua berlalu Ria pamit untuk pulang ke Lampung untuk kembali melanjutkan kuliahnya, ya dia diantar orang tuanya ke stasiun tetapi aku selalu menyusul karena sejujurnya aku tak pernah rela ia pergi jauh, dari dulu seRiap Ria kembali ke Lampung aku selalu mengantarnya setelah orangtuanya perga dan selalu berkata “Sayang jaga Hatimu ya, aku selalu sayang padamu” ucapku, “iya ndut, doakan aku cepat lulus ya” kata Ria. Ya panggilan sayang Ria untukku adalah ndut karena setelah dengannya aku jadi tambah gendut karena dulunya aku hobi lari pagi namun setelah ada Ria kami Sleepcall dan aku bangun siang jadi ya badanku tambah melebar heheh tapi tak apa karena aku sayang padanya.

Singkat cerita ketika Ria sudah di Lampung dia mulai sibuk dengan aktifitasnya, aku yang biasanya selalu dikabarinya merasa mulai curiga terus apakah ia sudah nyaman dengan yang lain, sehingga aku selalu menghubunginya karena jujur aku takut kehilangannya, aku mendapatkannya dengan susah payah melewati setia ujiannya dan mendaptkan restu orang tuanya. Namun apalah daya jarak tadi hanya bisa selalu curiga. Tapi jujur aku sangat sayang padanya, jadi pernah ketika Ria sakit aku menitipkan pada temannya obat karena aku takut jika Ria diobati oleh orang lain. Tidak tahu kenapa aku selalu curiga padanya padahal ayah ibunya sudah menitipkan Ria padaku, karena Ria Tidak pernah terbuka hal itulah yang membuat aku curiga. Pernah suatu ketika aku curiga Ria menangis dan berkata” aku Cuma punya waktu satu tahun ini aja dut untuk samo kawan kawan aku, setelah itu aku akan hidup dengan kau selamanya” ucap Ria sambil menangis, hal ini sudah 2 kali aku lakukan dulu ketahuan dengan ayahnya aku merasa mengecewakan ayahnya ketika Ria menangis. Aku yang cemburuan tidak sabaran sebenarnya aku sayang padanya hanya caraku yang salah tidak membuat dia nyaman. Hingga tiba saat Ria mengucapkan selamat ulang tahun pada teman laki-lakinya dengan foto berdua, emosiku memuncak aku katakana padanya bahwa perkataanku tak pernah didengar dan aku memblokirnya, lalu dia mengirim pesan pdaku “Kok aku di blok”, “akulah nyerah” ucapku, niatku tadi adalah agar dia menghubungiku karena aku rindu dan itu adalah cara agar aku mendapat perhatiannya tapi apa yang terjadi dia tak menghubungiku dari juli hingga September pada saat ulang tahunku yang aku tunggu tunggu karena selama ini aku menyiksa diriku dengan kerinduannku padanya, tapi hal yang diharapkan saat ulang tahunku tak sesuai dia hanya mengirim pesan singkat tanpa ada yang lain ataupun menelponku, aku mencoba menelponnya tapi tak diangkat,” aku Tanya lagi sibuk ya”, “ ya kk aku lagi sibuk” dlam hatiku ini momen hidupku kenapa ia tak meluangkan waktunya sebentar saja aku tak menghrapkan kado aku hanya ingin dia ingin perhatiannya padaku seperti dulu. Hingga akhirny aku marah dan mengatakan aku tak diharga kita sudahi saja dulu. “Bagaimana dengan keluarga kita” kata Ria, “Biar aku yang menjelaskan padakeluargaku nanti” ucapku, munglkin kata kata inilah yang menyakiti hatinya hingga kini padahal aku tadi hanya menggertak agar Ria memilihku namun memang Ria keras kepala dari dulu, memang salahku semua mengambil keputusan saat emosi. Setealh aku mencari tahu ke temannya ya memang Ria sedang sibuk di stase bedah tetapi aku tak pernah mengerti karena aku jauh aku tak tahu apa tentang dia.

Tiba saat kakak sepupunya menikah aku disruh ibuku pulang ke Baturaja, namun Ria tak mengabriku ataupun aku mengabarinya. Tiba di acara pernikhan aku bersama orangtuaku duduk dikursi diambut oleh ibunya Ria, ya memang ibunya sangat baik, tetapi yang akuheran tiba tiba ada Ria disana , ria pulang tak mengabari aku aku sangat kecewa. Disaat ibuku disuruh duduk oleh Ria, ibuku menyuruh Ria duduk didekatku namun wjahnya berbeda dan Ria tak mau duduk, dalam hatiku kok dia tak mau duduk disuruh ibuku ya apa memang begitu kesalnya ia padaku. Memang tipe Ria apabila ia sudah kesal maka ia takkan melihat orang yang dikesalinya itu untuk selamanya. Setelah itu ibu ria menyuruh foto bersama keluarga kami namun Ria malah pergi dan tak mau ikut foto bersama. Setelah acara itu aku mendapat kabar bahwa ayah ria sakit. Aku menghubungi Ria untuk bertemu dan menanyakan kabar ayahnya, namun Ria berkata aku sibuk sebentar saja kataku sebenrany aku rindu kamu Ria (dalam hatiku) sembari keruamhnya didepan pagar aku berkata “kenapa kamu ini kok berubah”, “kamu tak pernah mendukungku secara mental” ucapnya, aku bingung apa maksudnya stelah kami rebut ddiepan ayahnya keluar aku lkalu memberikan bingkisan seperti biasa untuk ayahnya “oh eja, masuk jak” kata yahnya , “biarlah yah akunak langsung main badminton” ucapku, aku langsung pergi padahal aku tadi berharap Ria menyuruhku masuk tapi yasudahlah.

Setelah pulang dari rumahnya aku menghubungi Ria namun Ria seperti cuek dan mengabaikanku, bahkanaku emosi aku katakana  “aku nanyoni kapan kau balek bukan kau lagi samo anjas apo idak” jujur aku cemburu ketika ia mengabaikanku dengan alsan bimbel karen aku tahu jadwal bimbelnya. Kenapa harus menjauh hubungan kita ini sudah serius jik ada yang marajh satu harus meredam dan jangan smapi pergi menghilang, jika slaah koreksi perbaiki, itu yang aku harapkan karena aku serius dengannya.

Singkat cerita Ria kembali ke lampung , aku melihat snap wanya dia sedang sakit jujur aku khawatir, aku mengubunginya lagi via temnnya Dina untuk menitip obat tapi apa yang membuatku terkejut “Ria dirumahny ja di Baturaja, lu gak tau” betapa kagetnya aku mendengar ini, aku marah sama Ria karen atak mengabariku kalalu ia dirumah, aku menju Baturaja dengan emosi dan meminta Cincinku kembali. Hal itulah yang paling fatal kulakukan, aku berharap ia menhannya tetapi ia seperti taka da beban mengembalikan cincin itu aku mengambil cincin itu sembari memebrikannya oabta dan vitamin dan susu kesukaannya.

Besoknya aku mengajak Ria keluar bertemu dengan maksud memperbaiki hubungan kami, aku membawa cincinku kembali yang kutaruh di saku mobil ditemapatku, akmi berbincang incang namun ekspresi Ria tak seperti dulu , aku selalu mennayakan “apa ada masalah sampaikan padaku aku tak mau kamu cerita dengan yang lain aku takut kehilangan kamu”, “gak ada kalopun ada aku cerita dengan Tuhanku”ucap Ria, aku bertanya “apakah kamu ada hubungan dengan Anjas Mobil anjas warna biru kan”, Plakkk…. Aku mendapatkan tamparan dari Ria “sudah kukatakan tidak ada mobil biru sumpah Demi Allah, masih kau dak percayo”, “Kauni cemburu samo Anjas terus, lah kuomongi kan Cuma kawan yang beneran kawan”, aku menyesal membuat dia kesal dan tak percaya pada Ria entah mengapa dari dulu aku cemburu dengan Anjas karena kedekatan mereka. Karena hal itu cincin yang sudah aku siapkan untuk aku kembalikan tadi lupa aku berikan.

Setelah bertengkar hebat kamipun kembali lost contact, tetapi aku sellau menghubungi Ria tak pernah dibalas bahkan telponkupun selalu ditolak, aku bertany akenapa hingga pada suatu pagi ia mau mnegangkat telpeonku, aku mohon padanya untuk mengakui keberadaanku karena aku cemburu melihat kamu dengan yang lain. Dia mengatakan “ Kamu bodoh, sudah tahu orang tuaku setuju dengan kamu seharusnya tenang saja toh aku bakal dengan kamu nantinya, aku sudah bosan dnegan kamu kalo mau tunggu kita komitmen bulan 2 datanglah ngadap ayah dan ibu, dari dulu sudah aku katakana aku akan dating pada kau dengan gelar dokter aku, aku hanya butuh waktu setahun ini saja” jujur aku masih belum bisa terima. Sampai aku meminta yang pertama upload foto aku, dia menolak, aku minta tulis namaku atau inisial saja, dia menolak, yang kirim chat dengan cowok yang aku curigai 3 teman cowoknya termasuk Anjas dia hanya mengirimkan separuh aku meminta semua lengkap, dia marah  mengatakan bahwa kamu sudah keterlaluan hubungan kita sudha tak sehat. Aku meminta yang yang terakhir tolong kabari aku kalau kamu dengan teman cowokmu, besok paginy aku menuduhnya jalan dnegan lelaki karena aku melihat snapgram dia dengan teman cowoknya di instagram teman cowoknya, aku marah semarahnya menuduhnya sembarangan. Padahal mungkin dia butuh hiburan dan ingin melepas penat sebntar saja tetapi aku yang cemburu menuduhnya sembarangan lalu dia memblokirku.

Aku yang sadar aku salah dan emosi selalu memikirkan dia, hingga temanku menyarakan aku pergi ke Lampung saja untuk membuktikan keseriusanku, aku pergi tanggal 27 Oktober 2021 ke Lampung tanpa mengabarinya, tiba tiba dia mengechatku marah marah “Mau apa kamu kesini, mau menganggu aku dengan temanku, makin dak respect aku sama kau”ucapnya. Aku yang kecewa lalu diajak temanku jalan jalan saja lalu aku pulang dengan tangan kosong. Aku berusaha untuk memperbaiki hubungan ini aku masih terus menghubunginya terakhir dia mengangkat telponku aku sungguh senang tetapi “nak ngomong apolagi, akulah capek aku bosen disuruh tunggu bulan 2 kau masih b ngedewsek terus sekarang aku nak bebas aku terimo konsekuensinyo” ucap Ria, bak dismbar petir tiba tiba hatiku bedetak berhenti kenapa Ria yang aku kenal dulu berubah seperti ini. Lalu aku mencoba sadar aku coba sholat istikharah aku tertidur sebentar tiba-tiba aku demam, jam 23.11 aku chat Ria “dek kok aku demam yo” namun tiba- tiba di blokir aku, aku cb chat dia teman lelakinya Ade “de, citya lagi sma kau ya”ucapku, “iya ini siapa” Tanya ade, bak disambar petir aku merasa masa temanyya selama ini tak tahu aku siapa, aku marah pad aria dia menyuruhku meblokir semua temannya, lalu terakhir aku chat anjas’ dan kembali diblokir ternyata dugaanku benar selama ini, tiba tiba temannya Dina seolah olah tak tahu apa yang terjadi namun aku tahu dia tahu semua ini, dina berkat agua gak tau kapan mereka jadian, aku kecewa sama Ria dan temannya yang aku ttipkan Ria selama ini kenapa mereka membhongiku selama ini padahal mereka tahu jarakku yang jauh dengan Ria, tapi apalah daya semu atelah terjadi.

Aku yang masih tak percaya tak bisa tidur 5 hari 5 malam, aku mencob amencari kemungkinan lain dari teman Ria yang dari Baturaja yang aku kenal juga, awalnya Yani juga berkata tak mungkin tenang saja percaya aku, hingg ia rela membantu mencari info, namun esokny aia berkata “za, maaf ternyata benar kamu harus terima kenyataan” aku tambah sedih harapanku yang tidak ingin aku ddengar malah jadi kebenaran

Sial ucapku selama ini aku ini apa, perjuanganku, pengorbanaku selama ini dianggapo apa. Aku sungguh kecewa lebih baik aku tak menegenal Ria dari awal. Ketika aku sedih begini aku menonton film “Mesin Waktu” aku berharap kisahnya sama seperti aku yang akhirnya kembali bersatu, sehingga aku kembali menghubungi Yani dan dibalas Yani dengan mengirim sebuah foto Ria dan Anjas bersama, tak mungkin za ini bukan film yang kamu tonton terimalah ini kenyataan bukalah lembaran baru, karena Yani tahu aku terpuruk karena Ria.

Tadinya aku berpikir Ria memainkanku dantak serius dengan bulan 2 dia mengkhianatinya tapi ternayata semua mengalir begitu saja tanpa Ria renacanakn,ternyata ria kemarin serius denganku smpai bulan 2 itu dari sumber yang akurat namun aku yang selalu membuatnya kesal karena cemburu. Ini semua salahku yang tak pernah percaya padanya, andai saja aku percaya padanya dan bisa bersabar mungkin semua ini tak terjadi.

Ria dimanapun kamu berada entah kemrin kamu terpaksa denganku aku berterimakasih padamu yang mampu membuatku berjuang menabung, bahkan kuliah s2 semua itu demi kamu. Terima kasih telah melukiskan kisah indah di hatiku menyemangati hidupku mengajariku arti setia. Hanya satu yang harus kamu tahu aku sungguh menyangimu bahkan tak bisa membencimu dan sellau mengharpakanmu kembali, aku harap kisah kita seperti film “Mesin Waktu”, Ria mungkinkah aku mencintaimu, hingga sampai sekarang Rasaku Mati untuk terbuka untuk yang lain, Ria terimakasih dan maaf telah menganggumu selama ini, bagiku kamulah duniaku, jika kamu membaca ini aku harap kamu bisa kembali dan kita sama sama perbaiki seperti di film “Mesin Waktu”, Ria aku mencintaimu dek.

 

 

Sabtu, 31 Maret 2018

POLPRA (Polisi Praja) IPDN


Asalamualaikum Wr.Wb.



Oke kali ini kita akan bahas apa itu POLPRA atau Polisi Praja di IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri). Awal kisah kenapa gua pilih instansi POLPRA, karena POLPRA sangat berbeda dari Instansi lain baik dari segi penampilan (Gesper putihnya itu yang gak nahan) maupun sikap yang ada dalam Manggala Korps Praja atau dulunya yang disebut Wahana Wyata Praja.

Praja adalah sebutan bagi peserta didik di IPDN, didalam kehidupan sehari hari seorang Praja diatur oleh Petadupra yaitu Permendagri No.63 Tahun 2015, dan untuk menertibkan aturan tersebut maka munculah POLPRA untuk membantu lembaga dan pengasuh dalam menegakkan aturan tersebut sehingga Praja dapat hidup dengan tertib sesuai peraturan yang berlaku.


Polpra adalah organisasi kePrajaan yang bersifat independen yang mempunyai hubungan koordinasi dengan Gubernur Praja dan Dewan Perwakilan Praja. Polpra adalah organisasi yang bersifat kekeluargaan, keteladanan, forum komunikasi dan koordinasi, professional, dan kepemimpinan.

 MOTTO POLPRA

  •  Menegakkan aturan dengan tegas.
  •  Melaksanakan aturan dengan tulus dan ikhlas.
  •  Teladan yang utama.

 TUGAS POKOK DAN FUNGSI POLISI PRAJA
Popra mempunyi fungsi preventif, penegakan, dan evaluatif.

  • Fungsi preventif adalah upaya pencegahan terhadap tindakan-tindakan yang    mengarah pada pelanggaran terhadap petadupra
  • Fungsi penegakan adalah upaya penegakan disiplin, etika, dan sopan santun serta petadupra pada satuan praja.
  • Fungsi evaluatif adalah fungsi mengevaluasi pelaksanaan pedoman tata kehidupan praja pada satuan praja.
Polpra mempunyai tugas:

  • Melakukan upaya-upaya pencegahan terhadap tindakan yang megnarah pada pelanggaran atas pedoman tata kehidupan praja pada satuan praja.
  • Membantu bagian pengasuhan dalam melaksanakan tugas penegakan peraturan, disiplin, etika dan tata krama praja serta menjadi teladan di satuan praja;
  • Memberikan informasi/laporan setiap pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh praja baik di dalam maupun di luar kampus kepada bagian pengasuhan;
  • Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kode kehormatan praja, tata krama dan pedoman tata kehidupan praja (petadupra) pada satuan praja;
  • Melakukan upaya penanaman nilai-nilai disiplin, etika, dan sopan santun pada satuan praja;
  • Memberikan bantuan pengamanan dalam rangka menjaga kewibawaan kampus pada saat dilaksanakannya acara-acara tertentu di dalam kampus;
  • Membangun keamanan dan ketertiban pada satuan praja;
  • Menjadi provost dalam acara tertentu baik di dalam maupun di luar kampus.
Provost dan Menwa Polpra
Pada saat menjadi Provost saat Prosesi Pernikahan Purna Praja Dharma Asta Brata
Mengawal dan mengawasi saat penampilan Marching Band Gita Abdi Praja



 FILOSOFI TALIKUR POLISI PRAJA

  1. Warna putih, melambangkan keadilan yang harus dijunjung tinggi setiap anggota Polisi Praja. Juga mencerminkan sikap netral seorang Polisi Praja.
  2. Warna biru, melambangkan
  3. Pengetahuan yang luas seorang anggota Polisi Praja.
  4. POLPRA memiliki hubungan koordinasi dengan WWP
  5. 5 Lekukan tali, melambangkan Pancasila.
  6. 7 Lilitan tali, melambangkan Sapta Abdi Praja
  7. 3 Lingkaran tali, melambangkan JARLATSUH
  8. Nestel, melambangkan tongkat komando dan tanggung jawab.
  • Nestel I, melambangkan tanggung jawab sebagai anggota POLPRA untuk mengatur seluruh Praja.

  • Nestel II, melambangkan tanggung jawab KAPOLPRA yang merupakan anggota Dewan Kehormatan Praja bersama Manggala Pati (Gubernur Praja), Wakil Manggala Pati (Wakil Gubernur Praja), dan Ketua DPP. KAPOLPRA juga merupakan jembatan antara lembaga dan masyarakat praja.

Izin senior Foto diatas adalah foto Kapolpra Angkatan XXII
*Nestel: itu yang kuning diujung talikur

Foto Foto Polisi Praja IPDN Angkatan XXVI Kampus Sulawesi Selatan.
















  •  Talikur PDL POLPRA
 
Talikur PDH POLPRA

MAKNA LAMBANG POLISI PRAJA

  1. Lingkaran Perisai, kemampuan dan kelenturan memimpin dan/atau dapat melindungi masyarakat praja.
  2. Perisai, melambangkan ketahanan fisik dan mental untuk mengembangkan tugas, menegakkan ketertiban dan ketentraman praja.
  3. Pancaran sinar matahari bersegi lima, melambangkan keteguhan sikap dan perilaku berdasarkan nilai Pancasila yang menjadi keteladanan yang memancar ke setiap sendi kehidupan.
  4. Kewiraan, melambangkan tanggung jawab.
  5. Pita bertuliskan POLPRA, melambangkan identitas organisasi Polisi Praja.

Jenis Pakaian POLPRA:

PDH 1
biasanya digunakan untuk acara acara besar atau jarko




Pdh2 tanpa syal ya itu karena liburan
biasanya digunakan  untuk upacara hari senin  atau jarko
untuk pdh 3 gespernya Hitam biasa dipaki sehari hari

sumber:http://nauval45.blogspot.co.id/2012/03/polpra-polisi-praja-di-ipdnstpdn.html
dengan sedikit tambahan.

Kisah Orang Idiot

 Oke Gua mulai aja cerita ini, semua berawal ketika kelas 3 SMA ketika kita sudah mulai berfikir untuk lanjut kemana dan kemana, ada yang memilih untuk langsung kuliah ada yang kerja. Berbeda dengan kami kami memilih masuk ke Perguruan Tinggi Kedinasan yaitu AKMIL, AAU, AAL, AKPOL dan IPDN. Awalnya gua memilih masuk ke AAL , makanya gua turunin berat badan gua yang dari  106kg sampe ke 68kg tapi janga ditanya berapa sekarang seenggaknya dulu pernah 68kg.
 Kita semua tes bareng karna waktu itu gabung jadi Akademi TNI, sbenernya kita gak bilang kalo mau masuk apa (gua:kiri foto, Kodar: Tengah, Hardi : Kanan). Tapi orang sudah bisa menebak kalo kami akan lanjut kemana karena notabenenya Kakak gua IPDN dan kakaknya Hardi Akmil. Tapi ya kami gak mau publish dulu kalo kami mau kemana. Gua kata orang punya kecakapan debat dan berbicara makanya dulu waktu jurusan ditawri IPS tapi setelah tanya tanya orang tua makanya gua masuk IPA. Singkat cerita setelah lulus SMA kami awali tes tahap demi tahap bersama, saat itu gua lagi deket sama N yang awalnya gua suka sama dia pas dia negur gua pas upacara 17an dilapangan.


  Nah si Hardi sama Kodar suka cewek yang sama R tapi kodar juga dket sama V, mungkin kodar mau belajar jadi playboy gua juga gak ngerti ya gimana itu, dia sering chat sma R dan V yang ternyata mereka satu kosan, maka ZONK lah kodar gak dapet dua duanya dan mungkin dicap penjahat sama tuh cewe. gua waktu itu deket sama N sampe sampe mau ketemu dia aja gak berani padahal deket sama rumah gua bahkan pernah gua nyamperin pas shalat tarwih gua bilang lagi di belakang masjid dan dia bilang gak ada tenyata gua salah masjid gua lupa kalo ada mesjid lagi diatas.
 N keterima di univ dan gua masih nganggur dia masih kasih semangat ke gua, itu yang bikin gua yakin dia juga suka sama dia. pokoknya chat udah intensif, padahal gua juga tau dia udah duluan deket juga sama temen gua, tapi epenlah gua suka sama dia kok belum janur kuningkan hahaha.
 Ini bukan mau ceritain tentang kisah pdkt gua kok,itu cuma sekilas aja , lanjut crita pas sudah lolos tahap demi tahap tes Akademi TNI gua disuruh pulang sama bapak, karena bapak gak suka kalo gua masuk TNI, awalnya sih gua bilang ke Palembang mau cari Bimbel buat tes Universitas, gua nginep di rumah nenek hardi, pas lolos seleksi gua kabarin orang tua kalo gua lolos yah tapi gak distejuin yaudahhlah akhinya gua dijemput pulang, padhal banyak yang bilang tanggung sudah sampe segitu.

 lanjut cerita gua ditawarin tes kedinasan kemenhub tapi gua kurang tertarik karna gua juga gak tau itu apa, tapi bapak suruh tes ya gua ikut aja, tapi karna gua yang awalnya gak tertarik ya gua jawab aja sal asal tesnya, dan ternyata emang gak lulus dari Kabupaten gua cuma satu orang yang lulus pola pembibitan, akhirnya gua disuruh bimbel kuliah tapi yah gua males,akhirnya gua ditawarin IPDN yang kayak kakak gua, dalem hati gua ini ajalah keren juga soalnya, kakak gua pernah cerita dia pas TK1 dilantik Mendagri trus yang TK4 mau tamat dilantik Presiden, sekolah mana lagi yang kayak gini selain Akademi TNI sama Akpol. gua tes dan akhirnya lolos satu satunya dari Kabupten gua kayak kaka gua dulu makanya orang mikir anak siapa dia ini hahaha, padahal gua tes murni yang pada saat gua tesnya TKD pake komputer hasilnya langsung muncul, banyak temn gua yang nanya gua bimbel dimana, padahal gua gak bimbel cuma bermodal soal soal Tes CPNS aja sama belajar tes psi sama Bunda . Tmen gua yang tes Akademi TNI gagal semua.
 Gua masuk IPDN dan gua masih tetep deket sama N pas cuti gua temuin dia cuma sekali pas dia mau balik, trus gua jadian sma dia pas mau naik Tk2 sebelumnya sih gua pacaran dulu sama H cewe inceran temen gua Alan dulu. Trus Putus diakhir Tk2 simple kan putus, trus gua jadian sama D anak sukabumi sebelumnya sih pernah juga sama Trn Ak yang tau ajalah haha, Nauri Lelaki taukan hahha..
Lanjut putus trus jadian lagi sama anakNR anak Unpd Trus gua jadian ama T temen gua sekolah dulu. Tapi sekarang udah males soalnya siklusnyagitu gitu mulu. Singkat cerita gua deket ama temen gua rohis dan disana gua udah berusaha buat konsisten meskipun belok dikit kadang kadang namanya mnusia tapi gua masih berusaha konsisten untuk masalah hati hahaha.

 Flashback Ini foto keidiotan kita







nah iya itu yang kiri Yusron pernah lebih gendut dari gua juga, kami sama gendut kurus dan gendut lagi hahaha..







 Taulah gua yang mana dulu kan
Pasti tau gua yang mana kan