Takdir Yang Tak Sesuai Harapan
Awal mula aku
pernah mengenal seorang wanita yang entah mengapa aku akhirnya memberikan
seluruh hidupku padanya. Akupun pernah memberikan symbol diriku melalui sebuah
cincin (Cincin PP) yang mungkin tak berharga daripada Emas ataupun Berlian,
akan tetapi tak semua orang bisa mendapatkannya karena harus lulus dari sekolah
itu selama 4 tahun atau bahkan 5 tahun atau bahkan takjadi mendapatkannya
karena sebuah proses pendidikan, cincin itu sebagai symbol bahwa aku serius
dengannya. Cincin itupun hanya disematkan ketika seorang PP menikah, itu
artinya aku ingin nantinya dia yang menjadi istriku tetapi akhirnya takdir berkata
lain kita hanya bisa berusaha meskipun hasilnya tak sesuai harapan namun kita
harus terima.
26 Maret 2018
Aku mulai
terus mencoba mengenalnya yang kukenal melalui sebuah permainan PUBG mobile, lucu
awalnya. Aku pertama kali diajak bermain game tersebut oleh temanku yang
bernama Dika ketika kami sudah di Lobby game.
“Jok, tunggu sebentar ada yang mau ikut nih”
ucap Dika,
“Siapa?” sahutku,
“Ini jok anak smansa, Ria” ucap
Dika,
“oh, dia jok ayoklah” sahutku,
“Hai, boleh aku ikut” ucap Ria,
“Ayoklah “ sahutku dan Dika,
Lalu kami
memulai permainan itu dan memang si Ria gak sedikit Nub dalam bermain, aku dan
Dikapun sering mengejeknya. Lalu setelah permainan itu yang aku lakukan pada
jam wajib istirahat malam dalam asrama, oh ya jangan contoh ya deviasi yang aku
lakukan selama di Asrama karena menggunakan HP kamera dan tidak istirhat pada
jam malam hehehe…, Lalu setelah permainan selesaipun lanjut ke hari berikutnya
aku sering melihat Ria online di Lobby game aku mengundangnya karena enak saja
mengejek orang yang Nub dalam bermain PUBG ntah apa waktu itu aku berniat modus
hehehe.
Lanjut cerita
ternyata aku memfollow dia di Instagramku, aku melihatnya membuat story dan
mencoba terus akrab dengannya dan mengajaknya bermain PUBG lagi. Setelah itu
terkadang dia mengajakku bermain PUBG ketika jam istirahat malam. Komenan di
Instagrampun tak lagi tentang PUBG diia meminta mencarikan cowok dan aku
merekomendasikan temanku Iwan, diapun menolak dengan alasan bukan tipenya, lalu
aku memintanya untuk mencarikan aku wanita , dia bertanya kamu mau seperti apa
aku memintanya mencarikan aku yang syar’I sesuai dengan perintah dari Ibuku,
lalu ia berkata susah mencari yang syari, kenapa tidak aku saja, lalu kugoda
dia dengan mengkatakan “ah mana mungkin kamu mau sama aku”. Percakapan kami
makin intens lalu ketika ia mengatakan kok dak nyambung sih obrolan kita, lalu
aku berakata gimana mau nyambung whatsapp kamu saja aku gak punya, lalu ia
memberikan nomor Whatsappnya lalu ketika kami intens chat dia mengakatakan pada
tanggal 27 Oktober 2019 bahwa ia akan Wisuda, ntah apa yang membuatku berpikir
sepertinya ia menyuruhku datang kesana, aku bertanya apakah menyuruh aku
dating, dia mengatakan tidak dating tidak masalah aku hanya memberi kabar saja,
namun aku terus berpikir dalam waktu singkat itu untuk mencoba mendapatkan
hatinya dan perhaRiannya (Ibuku selalu berpesan untuk mencari jodoh orang dari
daerah yang sama, sebelumnya aku sudah menjalin hubungan dengan orang luar
daerah, dia mengirimkan Kue untuk ibuku, maka itulah ibuku berkata hal
tersebut, karena ia beraharap ada satu anak lelakinya yang tinggal dirumah
karena kakak2ku sudah merantau, sehingga tinggal adikku cewek kecil dan ayah
ibuku yang dirumah) lanjut cerita aku berusaha untuk mendatanginya walaupun aku
ragu karena mendadak, aku mencari tiket kereta untuk pergi ke Lampung dari
Palembang. Tiket kereta itupun habis, lalu aku pulang ke kosan aku diskusi
dengan teman kosanku bernama Libri. Libri menyarankan agar aku ke terminal bis
saja, lalu kami mencoba menuju terminal bis jaraknya sekitar 45 menitan dari
Kosanku, namun semua tiket habis dan hanya ada besok tetapi acaranya wisudanya
besok juga 27 Oktober 2019 aku hamper putus asa , tiba ada bapak bapak yang
menyuruh kami untuk menghadang bis ke gerbang tol indralaya kami langsung
menuju kesana, kami menunggu hamper 2 jam dan hamper pasrah mungkin bukan jalanku,
tetapi Libri menyuruhku jika kau serius maka kejarlah hingga titik terakhir
hingga ada satu bis yang memang ke arah Lampung aku bahagia akhirnya bisa dapat
bis, Libribertanya padaku apakah aku bawa uang tunai, namun aku lupa mengambil
uang tunai disakuku hanya ada 500 ribu saat itu karena untuk keperluan
sehari2ku saja karena juga saat itu penghasilanku masih terbatas hanya 80% gaji
sehingga aku harus pintar mengatur keuanganku, Libri lalu mengeluarkan uangnya
sebesar 500 ribu untuk menjadi peganganku dijalan nanti untuk keperluan makan
dan lainnya hingga aku sampai ke Lampung dan menemukan ATM tarik tunai.
Singkat Cerita
tibalah malam aku di Lampung, sebelumnya Ria terus menanyakan keberadaanku
apakah sudah sampai atau belum sepanjang perjalanan dan mengatakan nanti kamu
nginap dimana, aku katakana mudah saja sebenarmya aku ada teman di Lampung
tetapi aku tidak ingin merepotkannya jadi aku belum mengabarinya jika aku di
Lampung. Ria mengingatkanku bahwa besok dia wisuda akan sibuk jadi kemungkinan
stanby saja nanti aku jemput kamu dimana za melalui video call, disitu sungguh
aku merasa diperhatikan bahkan kami vidcall sampe malam. Tibalah hari yang
ditunggu pagi pagi sekali aku sudah mencari barber shop agar berpenampilan
menarik dan tidak mengecawakannya, untuk mencari barbershop itupun aku harus ke
tempat yang jauh karena masih pagi belum buka hahahaha saking semangatnya aku.
Setelah selesai motong rambut aku kembali ke hotel tempat penginapanku dan
mandi persipan menuju ke lokasi, sebelumny aku bingung harus membawa apa untung
saja dipintu kampusnya ada Bucket bunga dan boneka wisuda yang ada namanya, aku
sedikit kesal karena ada kesalahan nama Ria oleh tukang itu tapi yasudahlah
pikirku.
Setelah masuk
kedalam kampusnya sembari menunggu Ria menjemputku, aku melihat mahasiswa
mahasiwa menyerukan kelulusannya dari adek tingkatnya. Lalu ditengah keramaian Ria
menelponku dan menjemputku aku merasa senang lalu aku dikenalkan sebagai kawan
ke ibu dan ayuknya, respon orangtuanya sangat baik sehingga yah sepertiny aku
bisa dengan mudah mendapatkan Ria nantinya, hingga setelah itu kami foto
bersama aku dengan Ria,dan lanjut dengan kedua orangtuanya. Setelah foto tadi Ria
pamit untuk berkumpul dengan temannya padaku dan Ibunya, dalam hatiku kenapa
aku ditinggal ya tapi yasudahlah mungkin dia lagi sibuk. Lalu aku memesan gojek
untuk kembali kehotel, sesampainya di hotel aku beristirahat dengan pikiran
sepertinya aku gagal mendapatkan Ria karena ia tidak menghubungiku sama sekali
ada perasaan kecewa lalu aku mengabari temanku di Lampung aku katakana aku akan
ke Lampung dan dia berkata untuk menginap ditempatnya saja, namun aku tidak
enak sehingga aku bilang saja nanti kalo aku sudah di Lampung aku nginap
disana.
Tiba malamnya Ria
mengabariku via whatsapp bertanya aku dimana lalu aku jawab dihotel tiba dia
menelponku dan aku melihat dia sedang tidur dilantai ruangan rumah sakit,aku
kasihan melihatnya aku menanyakan sudhakah ia makan, ia berkata sudah. Ria
mengeluh banyak nyamuk, lalu aku berkata sini aku tepuk dihotel itu malam malam
aku menepuk nyamuk seolah olah menepuk nyamuk untuknya lucu ya hahah, ia
meminta untuk tak mematikan telponnya sampai ia tertidur, terlihat sangat lelah
di raut wajahnya. Kupikir mungkin dialah takdirku hahaha, Esoknya aku memesan
kereta malam untuk pulang ke Palembang aku mengabari temanku Reza lalu dia
menjemputku di hotel dan sedikit kecewa kenapa tidak kasih tau dia kalau sudah
sampai dan menginap di hotel, sembari aku memberikan Pempek Palembang yang
pasti semua orang kenal cita rasanya hahaha. Lalu Reza mengajakku keliling
lampung ke tempat nongkrong punya temannya. Setelah nongkrong aku pergi ke
pusat oleh-oleh khas Lampung untuk meberi ke teman kos dan teman kantor. Tiba
malamny aku pergi ke stasiun diantar Reza, lagi lagi tak ada kabar dari Ria aku
merasa lagi dan lagi gagal, “ah yasudahlah” dalam hatiku mungkin usahaku belum
berbuah manis. Lalu aku pamit ke Reza untuk pulang ke Palembang dan naik ke
kereta. Tiba pukul jam 12 malam tiba tiba Ria menelponku lagi lagi dirumah
sakit dengan raut muka lelah meminta aku untuk menemaninya dan berkata “sudah
mau pulang ya” iya jawabku maaf ya gak bisa ngantar aku sibuk sekali disini ,
iya taka pa ucapku, lalu kami mulai bercerita ngalor ngidul akhirnya sekitar
jam 3 pagi aku mengutarakan perasaanku padanya memang sepertinya terlalu cepat
pagi itu tanggal 28 Oktober 2019. Aku menunggu jawaban darinya, Ria berkata
gimana ya Yasudahlah jalanin aja dulu, Bagai dapat durian runtuh senang sekali
aku mendengaranya hahah padahal itu dikereta aku teriak sampai dilihat orang
didepanku haha. Tiba aku di Palembang sebelumnya aku sudah mengabri Libri untuk
menjemputku, libri berkata “bagaimana hasilnya nak” ,“Anakmu berhasil pah”
ucapku,”itu baru anak papah, jangan jadi pemain lagi ya” ucapnya. Sebelumnya
aku dan Libri serta satu temanku Buset memang sering memainkan peran papah dan
anak haha. Lalu setibanya dirumah aku langsung bergegas mandi dan berganti
pakaian menuju kantor dengan gembira.
Hubunganku
dengan Ria makin Intens, dia selalu meminta untuk dikbari aku keman dan dengan
siapa, sebenarya sedikit rishi tapi yasudahlah aku berpikir mungkin dia pernah
trauma dan sering temanku saat ada dia seolah olah aku sering memainkan wanita
padahal ya dulu sih wkwkwk. Kenapa aku ingin serius dengan Ria karena orang
tuaku yang selalu berharap untuk terus kumpul karena kebetulan kami perantau orang
tua ibuku di Jawa dan ayahku di Lampung. Jadi harus membagi Riap tahunnya untuk
berkumpul keluarga. Makanya ketika dapat Ria yasudahlah aku berpikir untuk
sampai akhir dengannya dengan harapan yang tadi.
Lanjut ketika
Libur akhir tahun Bulan Desember teman- temanku mengajak Liburan ke Thailand
karena kami kemaren dapat rapelan Gaji 13, tapi aku berfikir untuk serius
makanya daripada liburan aku memilih untuk menabung emas ke Ibuku karena jujur
jika uangnya di aku pasti habis entah untuk apa aku saja bingung hahaha. Lalu Riapun
pulang juga ke Baturaja lalu liburanku bulan desember aku habiskan di Baturaja
dengan Ria.
Hingga pada
akhirnya aku beranikan diri menemuinya dirumahnya, Riapun berkata bahwa ortunya
tidak setuju jika pacaran karena belum lulus kuliah tapi aku meyakinkannya
bahwa batu bisa hancur karena air meskipun lama. Lalu malam itu aku beranikan
diri kerumahnya sambutan keluarganya kaku pada awalnya, ya memang ayahnya
terlihat seram akupun gugup. Lalu ayahnya mengatakan Ria tidak boleh pacaran
dulu jadi kami disuruh berteman dulu, dalam hatiku baiklah akan aku buktikan
perkataanku tadi kepada Ria sekaligus membuktikan bahwa aku serius dengannya.
Lambat laun ketika aku jogging Ria memantau terus dari menelpon temanku
ilham apakah aku jogging benaran atau
tidak hingga pernah ia dating mengecek aku dengan kakak perempuannya, aku merasa
sedikit tidak dipercayai tapi ya sudahlah berarti mungkin dia saying kepadaku.
Lambat laun aku muali sering kerumahnya karena kebetluan kakak perempuannya
akan menikah sehingga sibuk untuk persiapan, pikirku kesempatan aku untuk
membuktikan diri pada Ria dan Keluarganya kalau aku serius jadi aku kerumahnya
dan membantu segala urusannya.
Setelah
liburan usai aku kembali bekerja dan Ria kembali kuliah, kami mulai menjalani
kehidupan masing masing tetapi tetap berkabar, ketika malam Ria selalu menelpon
untuk ditemani hingga ia tertidur ya aku lakukan saja meskipun menganggu siklus
kehidupanku yang masih hobi jogging ketika pagi hari karena aku jadi bangun
siang dan kadang tidak subuhan. Tapi yasudahlah pikirku aku mulai sangat
menyanginya. Bahkan saat aku di Palembang kami masih berkumpul lengkap dengan
temanku kami sering nongkrong Riap malam, Ria selalu minta untuk ditemani
melalui videocall karena ia merasa curiga apabila ada wanita ditempat nongkrong
itu bahkan samapi aku main gap dia masih meminta untuk terus ditemani, teman
temanku banyak yang mencemoohku “ah, Reza yang sekarang bukan reza yang dulu
kalah oleh cewek” ya bagaimana ya kalau sudah sayang apapun dilakukan bahkan Riap
malam harus menahan malu karena harus nongkrong sambil video call sampai
tertidur, pernah aku mematikan video call karna takut ia terganggu dari
tidurnya eh dia malah bangun dan marah marah yasudahlah pikirku karena aku
sudah terlanjur sayang. Lanjut cerita hubungan kami meskipun berjarak jauh
(LDR) masih sangat baik karena masih sering berakabar dan komunikasi ya
meskipun aku harus menahan malu ketika ia menelponku tiba tiba dikantor tapi
karena aku sudah berpikir dialah yang harus aku pertahankan sampai akhir ya
sudahlah aku terima saja.
Lanjut cerita
tibalah aku di saat diklat Prajabatan, dan Ria ada semacam praktek di salah
satu Rumah sakit di Provinsi Sumatera Utara, disaat ini mulai terjadi konflik
antara kami karena aku merasa Ria ada perubahan mulai sedikit agak cuek tidak
seperti biasanya, Foto di Ignya mulai dikomenin salah satu cowok sebut saja
Anjas yang dibalas Ria dengan Komenan yang menurut aku sedikit memberi harapan
ke lelaki tersebut, aku memberikan komentar juga di foto tersebut tapi ternyata
dihapus haha. Aku memarhi dia saat itu tapi dia berkata bhawa dia tidak ingin
hubungan yang diumbar memang dari awal dia terus mengatakan itu, tetapi aku
curiga karena aku berharap dia menutup semua pintu. Tetapi Ria berkata cuma
kamu lelaki yang pernah aku bawa kerumah dan aku kenalkan dengan orang tuaku
disitu aku luluh dan ya percaya saja toh tidak mungkin dia mengkhianati aku
apalagi kedua orang tuanya Oh ya sebelumnya Ria juga berkata padaku sebelumny
ajika nanti ia akan sibuk maka perhatikanlah aku saat sekarang ini karena
begitu aku sibuk aku ingin focus agar lulus dan membahagiakan kedua orang
tuaku. Tetapi aku yang mulai cemburu karena dia mulai berubah mulai terus
mendesaknya untuk mengakui keberadaan ku karena dulu dia selalu meminta agar
aku di tag diseriap foto yang aku upload di snapgram yasudahlah pikirku karena
aku mulai sangat sayang padanya.
Pada saat
Prajbatan aku berada di Bukit tinggi Sumatera Barat dan aku ingin sekali
menemui Ria di Sumatera Utara kupikir ya kami dekat juga, tetapi Ria beralasan
dia sibuk tiugas ya sudahlah pikirku, setelah itu Ria minta izin untuk jalan
jalan ke Aceh ya silahkan ucapku, namun ada lelaki Anjas itu lagi disana aku melihat di snapgramnya sebagai sesame
lelaki aku tau bahwa dia juga suka dengan Ria karena aku pernah memegang akun Ria
dan sepertinya Ria dengan Anjas begitu dekat jujur lagi lagi aku cemburu namun Ria
berkata aku sudah dengan kamu dan juga aku tak mungkin dengan Anjas dia itu
teman yang benran teman tak mungkin
jadian, kenapa aku begitu padanya karena dia dulu begitu pada adik
kontingenku padahal ya kami memang dekat dan memanggil adek itu hal biasa
karena satu Rahim pendidikan tetapi dia marah karen aku mengucapkan selamat
ulang tahun pada salah satu adik kontingen (teman angkatan cewek) dia menyuruh
hapus ya aku hapus karena aku lebih memilih dia. Diapun pernah berkata ketika
aku ingin nongkrong pilihlah hidup dengan aku atau noingkrong dengan teman
sambil menangis, lalu aku tahan untuk belum pergi sembari menunggu agar air
matanya terhenti karena aku tidak ingin dia menangis sesuai janjiku pada orang
tuanya.
Selesai
Prajabatan aku pulang ke Baturaja sebentar lalu terjadilah pandemic Covid 19
seharusnya aku kembali kekantor lalu aku bertahan di Baturaja dan aku bertanya
pada Ria gimana Kuliahnya ya tertahan akibat Covid 19 ini pembelajaran
dilakukan secara daring lalu aku menanyakan apakah ia bisa pulang, ya nanti aku
usahakan katanya. Karena aku khawatir jika dia disana ada seseorang yang mampu
merusak hubungan kami, jujur aku sangat sayang padanya jadi aku tidak ingin ada
yang lain diantara kami , aku sudah pernah mengutarakan perasaanku ini pada Ria
dan ayah ibunya. Dan ayah ibunya mengerti tetapi aku disuruh bersabar terlebih
dahulu hingga Ria Lulus.
Lalu aku
menitipkan sebuah cincin pada Ria ya itulah cincin PP sebagai symbol aku serius
dan menyerahkan hidupku padanya, awalnya ia menolak tapi aku meyakinkan bahwa
aku serius dengannya. Jadi tolong jaga hatimu untukku Ria, jangan sampai ada
orang ketiga diantara kita.
Setelah kami
sama-sama di baturaja, hubungan kami lebih intens sering jalan aku sering
kerumahnya dan bertukar makanan enatah itu Buatan Ria atau Ibunya, tetapi aku
sangat senang disambut baik di Keluarganya aku merasa ya mungkin dialah jodohku
semoga diperlancar terus. Tiba pada saatny aku harus kembali ke Palembang untuk
menyelesaikan laporan Prajabatanku di kantor aku pamit kepada Ria kerumahnya,
padahal 3 hari lagi Ria ulang tahun sebelumnya saat Ria ulang tahun aku bingung
mau membelikan Ria apa sehingga aku bertanya pada adik kontingenku bagusnya
beli apa muali dari tas hingga sepatu, aku bimbang mau membelikannya apa , aku
berpikir untuk membelikannya sepatu lalu aku bertanya temannya Dini berapa
ukuran sepatunya Dinipun tidak tau. Ditengah kebimbanganku muncullah iklan di
id jam tangan kayu wah pikirku bagus juga, lalu aku membelikannya jam itu Ria menangis melihatku pergi akupun sedih
harus meninggalkannya. aku memberikan kado jam itu sebelum ulang tahunnya dan
sebuah kue aku meminta maaf mungkin terlalu cepat karena kepergianku ini juga
untuk masa depanku dan untuk melamar Ria nantinya “Pat pualang ya” ucapnya sembari menangis.
Tiba aku
dikantor aku serius untuk menyelasaikan Laporan Prajabatanku agar cepat pulang
dan bertemu Ria karena ketika Ria di lampung aku selalu khawatir dan selalu
cemburu dan sepertinya dia sibuk taka da waktu buatku, Semua terasa begitu
indah begitu aku dikantor Ria menghubungiku meskipun aku ada pekerjaan aku
tetap mengangkat telponnya walpun sebentar karena pekerjaanku di bagian
pelayanan penyedia untuk verifikasi orang kantor yang melihatku mencemohhku
“cie bucin, jangan sampai dakjadi” ledek mereka, karen amereka tahu Ria terus
menelponku karena dia sedang tidak ada pekerjaan dan butuh perhaRian, dalam
hatiku tak apalah aku dicemooh asal Ria tidak berpaling ke lain hati.
Selesailah
Laporan prajabatanku dan aku pamit ke orang kantor untuk kembali dan
mempersiapkan diri untuk penempatan tugas. Dijalan aku melihat ikan salai,
sebelumnya aku pernah mengantar Ayuk dan Kakak Iparnya da nada ibunya serta Ria
di mobil ke Palembang oh iya disini momen
yang membuat aku menjadikan Ria satu satunya karena aku pernah ketauan chat
cewe lain Cuma sekedar iseng saja taka da niat serius dan Riapun tak sengaja
melihatnya karena ia ingin memutar lagu, di amenangis didalam mobil untung saja
itu posisi malam hari ibu, ayuk dan kakak iparnya sedang tertidur. Sepanjang
perjalanan Ria menangis dan menyudut di kursi, penyesalanku ah sial kenapa aku
membuatnya menangis padahal aku sudah berjanji kepada ayah dan ibunya tak akan
membiarkan setetes air mata jatuh di raut wajahnya. Sesampainya kami dihotel
aku menelponnya namun selalu ditolak hingga aku terus berjuang untuk minta
maaf, ya katanya semabri menangis disamping ibunya, besoknya aku meminta maaf
dan berjanji untuk tak mnegulanginy lagi, dari situ aku berjanji untuk menutup
hatiku untuk yang lain dan memprioritaskan Ria. Pagi hari aku bersimpuh
dihadapannya dan meminta maaf dengan sungguh-sungguh. Lanjut kami pulang ibunya
ingin membeli ikan salai namun sduah tutup. Nah disinilah aku ingat untuk
membelikan ibunya ikan salai tadi sesampainya aku di Baturaja aku langsung
mengantarkan ikan tadi, ibunya berkata “tidak usah repot repot jak, gaji kau
masih kecil nanati habis mending ditabung dulu”, “tak apa bu, sekali kali
nyicip gaji aku bu”ucapku, ya memang gajiku pada saat itu sungguh pas pasan,
namun itu sebagai bukti aku serius dengan Ria pada orangtuanya, sebagai bukti
apapun kulakukan demi Ria dan berjanji akan menjadi yang terbaik untuknya. Riapun
berkata “Ciee lah dapati hati ibu”, ya memang itulah yang aku ingin lakukan
agar orang tuanya percaya untuk menitipkan anaknya padaku karena aku sungguh
menyanyanginya dan serius untuk menjadikannya istriku satu-satunya nanti.
Melihat Ria yang senang akupun bangga dan merasa diatas angina yah sepertinya tak
ada halangan lagi untukku bersama Ria hanya tinggal menunggu waktunya saja.
Setelah sekian
lama kami bersama disinilah mulai terjadi masalah masalah karena jujur aku
cemburu pada Anjas temannya Ria memang ada 3 orang teman lelakinya tetapi aku
selalu menuduh Anjas, awal mula karen apada waktu ulang tahun Ria aku tidak
dimasukkan ke snapgram Instagramnya padahal aku sudah berusaha bangun tepat
pukul 01.00 malam dan menyiapkan kue dan kado, dulu Ria ingin membeli sebuah
jam tapi aku hanya katakan aku hanya bisa bantu setengahnya saja, ya aku memang
bukan tipe cowok romantis yang tau apa yang diinginkan wanita memamng aku kaku,
tapi aku serius dengan Ria makanya aku selalu berusaha menjadi seperti apa yang
dia inginkan, seperti misalanya dia menegurku karena badanku yang mulai
membesar dan aku mulai untuk diet dan selalu berlari agar ia tak meninggalkanku.
Oh ya sekarang penempatanku sudah di OKI bukan di Baturaja pada awal pengumuman
penempatan aku shok kenapa dari sekian banyak yang pulang ke daerah masing
masing hanya aku dan temanku yang benar benar tertukar, malam penguman itu aku
berkata pada Ria “ Kamu tak akan meninggalkan aku kan kalo aku tidak di
Baturaja”, “Idaklah nak ngapo ninggalkan kau, gekkan jugo biso diurus balekakkan?”ucap
Ria , “Mimpi kita masih bisa terwujudkan?” ucapku, “ iya tenang saja, yang
semangat ya cari duitnya” ucap Ria. Dengan begitu kekecewaanku menjadi hilang
ya memang Rialah alasanku mencari uang dan menabung selama ini. Lambat laun
ketika aku kembali ke Baturaja dan persiapan membawa barang barang yang belum
terbawa aku pamit pada Ria, aku kerumahnya dan dia membawakan aku bekal Tahu
bunting kesukaan ku sembari menangis “Kalo libur pulang ya”. Setiap weekend
selagi Ria di Baturaja aku selalu semangat untuk segera pulang ke Baturaja
karena jujur aku sangat rindu padanya, dialah sumber kekuatanku. Dulu pernah
sewaktu sibuk Kakak perempuannya menikah untuk persiapannya aku bahkan tak
makan dan masih kuat asal hanya melihat Ria, mungkinkah aku sudah terlanjur
Jatuh Cinta. Bahkan seluruh keluarganya tahu dan salut padaku karna rela
melakukan apa saja demi bersama Ria.
Setelah semua
berlalu Ria pamit untuk pulang ke Lampung untuk kembali melanjutkan kuliahnya,
ya dia diantar orang tuanya ke stasiun tetapi aku selalu menyusul karena
sejujurnya aku tak pernah rela ia pergi jauh, dari dulu seRiap Ria kembali ke
Lampung aku selalu mengantarnya setelah orangtuanya perga dan selalu berkata “Sayang
jaga Hatimu ya, aku selalu sayang padamu” ucapku, “iya ndut, doakan aku cepat
lulus ya” kata Ria. Ya panggilan sayang Ria untukku adalah ndut karena setelah
dengannya aku jadi tambah gendut karena dulunya aku hobi lari pagi namun
setelah ada Ria kami Sleepcall dan aku bangun siang jadi ya badanku tambah
melebar heheh tapi tak apa karena aku sayang padanya.
Singkat cerita
ketika Ria sudah di Lampung dia mulai sibuk dengan aktifitasnya, aku yang
biasanya selalu dikabarinya merasa mulai curiga terus apakah ia sudah nyaman
dengan yang lain, sehingga aku selalu menghubunginya karena jujur aku takut
kehilangannya, aku mendapatkannya dengan susah payah melewati setia ujiannya
dan mendaptkan restu orang tuanya. Namun apalah daya jarak tadi hanya bisa
selalu curiga. Tapi jujur aku sangat sayang padanya, jadi pernah ketika Ria
sakit aku menitipkan pada temannya obat karena aku takut jika Ria diobati oleh
orang lain. Tidak tahu kenapa aku selalu curiga padanya padahal ayah ibunya
sudah menitipkan Ria padaku, karena Ria Tidak pernah terbuka hal itulah yang
membuat aku curiga. Pernah suatu ketika aku curiga Ria menangis dan berkata”
aku Cuma punya waktu satu tahun ini aja dut untuk samo kawan kawan aku, setelah
itu aku akan hidup dengan kau selamanya” ucap Ria sambil menangis, hal ini
sudah 2 kali aku lakukan dulu ketahuan dengan ayahnya aku merasa mengecewakan
ayahnya ketika Ria menangis. Aku yang cemburuan tidak sabaran sebenarnya aku
sayang padanya hanya caraku yang salah tidak membuat dia nyaman. Hingga tiba
saat Ria mengucapkan selamat ulang tahun pada teman laki-lakinya dengan foto
berdua, emosiku memuncak aku katakana padanya bahwa perkataanku tak pernah
didengar dan aku memblokirnya, lalu dia mengirim pesan pdaku “Kok aku di blok”,
“akulah nyerah” ucapku, niatku tadi adalah agar dia menghubungiku karena aku
rindu dan itu adalah cara agar aku mendapat perhatiannya tapi apa yang terjadi
dia tak menghubungiku dari juli hingga September pada saat ulang tahunku yang
aku tunggu tunggu karena selama ini aku menyiksa diriku dengan kerinduannku
padanya, tapi hal yang diharapkan saat ulang tahunku tak sesuai dia hanya
mengirim pesan singkat tanpa ada yang lain ataupun menelponku, aku mencoba
menelponnya tapi tak diangkat,” aku Tanya lagi sibuk ya”, “ ya kk aku lagi sibuk”
dlam hatiku ini momen hidupku kenapa ia tak meluangkan waktunya sebentar saja
aku tak menghrapkan kado aku hanya ingin dia ingin perhatiannya padaku seperti
dulu. Hingga akhirny aku marah dan mengatakan aku tak diharga kita sudahi saja
dulu. “Bagaimana dengan keluarga kita” kata Ria, “Biar aku yang menjelaskan
padakeluargaku nanti” ucapku, munglkin kata kata inilah yang menyakiti hatinya
hingga kini padahal aku tadi hanya menggertak agar Ria memilihku namun memang
Ria keras kepala dari dulu, memang salahku semua mengambil keputusan saat
emosi. Setealh aku mencari tahu ke temannya ya memang Ria sedang sibuk di stase
bedah tetapi aku tak pernah mengerti karena aku jauh aku tak tahu apa tentang
dia.
Tiba saat
kakak sepupunya menikah aku disruh ibuku pulang ke Baturaja, namun Ria tak
mengabriku ataupun aku mengabarinya. Tiba di acara pernikhan aku bersama
orangtuaku duduk dikursi diambut oleh ibunya Ria, ya memang ibunya sangat baik,
tetapi yang akuheran tiba tiba ada Ria disana , ria pulang tak mengabari aku
aku sangat kecewa. Disaat ibuku disuruh duduk oleh Ria, ibuku menyuruh Ria
duduk didekatku namun wjahnya berbeda dan Ria tak mau duduk, dalam hatiku kok
dia tak mau duduk disuruh ibuku ya apa memang begitu kesalnya ia padaku. Memang
tipe Ria apabila ia sudah kesal maka ia takkan melihat orang yang dikesalinya
itu untuk selamanya. Setelah itu ibu ria menyuruh foto bersama keluarga kami
namun Ria malah pergi dan tak mau ikut foto bersama. Setelah acara itu aku
mendapat kabar bahwa ayah ria sakit. Aku menghubungi Ria untuk bertemu dan
menanyakan kabar ayahnya, namun Ria berkata aku sibuk sebentar saja kataku
sebenrany aku rindu kamu Ria (dalam hatiku) sembari keruamhnya didepan pagar
aku berkata “kenapa kamu ini kok berubah”, “kamu tak pernah mendukungku secara
mental” ucapnya, aku bingung apa maksudnya stelah kami rebut ddiepan ayahnya
keluar aku lkalu memberikan bingkisan seperti biasa untuk ayahnya “oh eja,
masuk jak” kata yahnya , “biarlah yah akunak langsung main badminton” ucapku,
aku langsung pergi padahal aku tadi berharap Ria menyuruhku masuk tapi
yasudahlah.
Setelah pulang
dari rumahnya aku menghubungi Ria namun Ria seperti cuek dan mengabaikanku,
bahkanaku emosi aku katakana “aku
nanyoni kapan kau balek bukan kau lagi samo anjas apo idak” jujur aku cemburu
ketika ia mengabaikanku dengan alsan bimbel karen aku tahu jadwal bimbelnya.
Kenapa harus menjauh hubungan kita ini sudah serius jik ada yang marajh satu
harus meredam dan jangan smapi pergi menghilang, jika slaah koreksi perbaiki,
itu yang aku harapkan karena aku serius dengannya.
Singkat cerita
Ria kembali ke lampung , aku melihat snap wanya dia sedang sakit jujur aku
khawatir, aku mengubunginya lagi via temnnya Dina untuk menitip obat tapi apa
yang membuatku terkejut “Ria dirumahny ja di Baturaja, lu gak tau” betapa
kagetnya aku mendengar ini, aku marah sama Ria karen atak mengabariku kalalu ia
dirumah, aku menju Baturaja dengan emosi dan meminta Cincinku kembali. Hal
itulah yang paling fatal kulakukan, aku berharap ia menhannya tetapi ia seperti
taka da beban mengembalikan cincin itu aku mengambil cincin itu sembari
memebrikannya oabta dan vitamin dan susu kesukaannya.
Besoknya aku
mengajak Ria keluar bertemu dengan maksud memperbaiki hubungan kami, aku
membawa cincinku kembali yang kutaruh di saku mobil ditemapatku, akmi
berbincang incang namun ekspresi Ria tak seperti dulu , aku selalu mennayakan “apa
ada masalah sampaikan padaku aku tak mau kamu cerita dengan yang lain aku takut
kehilangan kamu”, “gak ada kalopun ada aku cerita dengan Tuhanku”ucap Ria, aku
bertanya “apakah kamu ada hubungan dengan Anjas Mobil anjas warna biru kan”,
Plakkk…. Aku mendapatkan tamparan dari Ria “sudah kukatakan tidak ada mobil
biru sumpah Demi Allah, masih kau dak percayo”, “Kauni cemburu samo Anjas
terus, lah kuomongi kan Cuma kawan yang beneran kawan”, aku menyesal membuat dia
kesal dan tak percaya pada Ria entah mengapa dari dulu aku cemburu dengan Anjas
karena kedekatan mereka. Karena hal itu cincin yang sudah aku siapkan untuk aku
kembalikan tadi lupa aku berikan.
Setelah bertengkar
hebat kamipun kembali lost contact, tetapi aku sellau menghubungi Ria tak
pernah dibalas bahkan telponkupun selalu ditolak, aku bertany akenapa hingga
pada suatu pagi ia mau mnegangkat telpeonku, aku mohon padanya untuk mengakui
keberadaanku karena aku cemburu melihat kamu dengan yang lain. Dia mengatakan “
Kamu bodoh, sudah tahu orang tuaku setuju dengan kamu seharusnya tenang saja
toh aku bakal dengan kamu nantinya, aku sudah bosan dnegan kamu kalo mau tunggu
kita komitmen bulan 2 datanglah ngadap ayah dan ibu, dari dulu sudah aku katakana
aku akan dating pada kau dengan gelar dokter aku, aku hanya butuh waktu setahun
ini saja” jujur aku masih belum bisa terima. Sampai aku meminta yang pertama
upload foto aku, dia menolak, aku minta tulis namaku atau inisial saja, dia
menolak, yang kirim chat dengan cowok yang aku curigai 3 teman cowoknya
termasuk Anjas dia hanya mengirimkan separuh aku meminta semua lengkap, dia
marah mengatakan bahwa kamu sudah
keterlaluan hubungan kita sudha tak sehat. Aku meminta yang yang terakhir
tolong kabari aku kalau kamu dengan teman cowokmu, besok paginy aku menuduhnya
jalan dnegan lelaki karena aku melihat snapgram dia dengan teman cowoknya di
instagram teman cowoknya, aku marah semarahnya menuduhnya sembarangan. Padahal
mungkin dia butuh hiburan dan ingin melepas penat sebntar saja tetapi aku yang
cemburu menuduhnya sembarangan lalu dia memblokirku.
Aku yang sadar
aku salah dan emosi selalu memikirkan dia, hingga temanku menyarakan aku pergi
ke Lampung saja untuk membuktikan keseriusanku, aku pergi tanggal 27 Oktober
2021 ke Lampung tanpa mengabarinya, tiba tiba dia mengechatku marah marah “Mau
apa kamu kesini, mau menganggu aku dengan temanku, makin dak respect aku sama
kau”ucapnya. Aku yang kecewa lalu diajak temanku jalan jalan saja lalu aku
pulang dengan tangan kosong. Aku berusaha untuk memperbaiki hubungan ini aku
masih terus menghubunginya terakhir dia mengangkat telponku aku sungguh senang
tetapi “nak ngomong apolagi, akulah capek aku bosen disuruh tunggu bulan 2 kau
masih b ngedewsek terus sekarang aku nak bebas aku terimo konsekuensinyo” ucap Ria,
bak dismbar petir tiba tiba hatiku bedetak berhenti kenapa Ria yang aku kenal
dulu berubah seperti ini. Lalu aku mencoba sadar aku coba sholat istikharah aku
tertidur sebentar tiba-tiba aku demam, jam 23.11 aku chat Ria “dek kok aku
demam yo” namun tiba- tiba di blokir aku, aku cb chat dia teman lelakinya Ade “de,
citya lagi sma kau ya”ucapku, “iya ini siapa” Tanya ade, bak disambar petir aku
merasa masa temanyya selama ini tak tahu aku siapa, aku marah pad aria dia menyuruhku
meblokir semua temannya, lalu terakhir aku chat anjas’ dan kembali diblokir
ternyata dugaanku benar selama ini, tiba tiba temannya Dina seolah olah tak
tahu apa yang terjadi namun aku tahu dia tahu semua ini, dina berkat agua gak
tau kapan mereka jadian, aku kecewa sama Ria dan temannya yang aku ttipkan Ria
selama ini kenapa mereka membhongiku selama ini padahal mereka tahu jarakku
yang jauh dengan Ria, tapi apalah daya semu atelah terjadi.
Aku yang masih
tak percaya tak bisa tidur 5 hari 5 malam, aku mencob amencari kemungkinan lain
dari teman Ria yang dari Baturaja yang aku kenal juga, awalnya Yani juga
berkata tak mungkin tenang saja percaya aku, hingg ia rela membantu mencari
info, namun esokny aia berkata “za, maaf ternyata benar kamu harus terima
kenyataan” aku tambah sedih harapanku yang tidak ingin aku ddengar malah jadi
kebenaran
Sial ucapku
selama ini aku ini apa, perjuanganku, pengorbanaku selama ini dianggapo apa.
Aku sungguh kecewa lebih baik aku tak menegenal Ria dari awal. Ketika aku sedih
begini aku menonton film “Mesin Waktu” aku berharap kisahnya sama seperti aku
yang akhirnya kembali bersatu, sehingga aku kembali menghubungi Yani dan
dibalas Yani dengan mengirim sebuah foto Ria dan Anjas bersama, tak mungkin za
ini bukan film yang kamu tonton terimalah ini kenyataan bukalah lembaran baru,
karena Yani tahu aku terpuruk karena Ria.
Tadinya aku
berpikir Ria memainkanku dantak serius dengan bulan 2 dia mengkhianatinya tapi
ternayata semua mengalir begitu saja tanpa Ria renacanakn,ternyata ria kemarin
serius denganku smpai bulan 2 itu dari sumber yang akurat namun aku yang selalu
membuatnya kesal karena cemburu. Ini semua salahku yang tak pernah percaya
padanya, andai saja aku percaya padanya dan bisa bersabar mungkin semua ini tak
terjadi.
Ria dimanapun
kamu berada entah kemrin kamu terpaksa denganku aku berterimakasih padamu yang
mampu membuatku berjuang menabung, bahkan kuliah s2 semua itu demi kamu. Terima
kasih telah melukiskan kisah indah di hatiku menyemangati hidupku mengajariku
arti setia. Hanya satu yang harus kamu tahu aku sungguh menyangimu bahkan tak
bisa membencimu dan sellau mengharpakanmu kembali, aku harap kisah kita seperti
film “Mesin Waktu”, Ria mungkinkah aku mencintaimu, hingga sampai sekarang
Rasaku Mati untuk terbuka untuk yang lain, Ria terimakasih dan maaf telah
menganggumu selama ini, bagiku kamulah duniaku, jika kamu membaca ini aku harap
kamu bisa kembali dan kita sama sama perbaiki seperti di film “Mesin Waktu”,
Ria aku mencintaimu dek.